Artikel kali ini kita membahas bagaimana seseorang bisa miliki server dan mengelola nya, saya tidak akan terlalu teknis membahas terkait server, karna akan membuat orang bingung dan kebanyakan salah paham.
Secara sederhana, server adalah komputer yang dirancang khusus untuk menjalankan program-program dan menyediakan layanan kepada pengguna secara simultan ( terjadi atau berlaku pada waktu yg bersamaan; serentak ).
Kata khusus ini bukan berati komputer tersebut memang harus berbentuk server seperti pada umum nya orang ketahui, contoh nya kebanyakan orang membayangkan server seperti gambar dibawah ini.


Pada kenyataan nya, PC / Laptop pribadi juga bisa dijadikan server, karna mampu menjalankan program dan orang lain dapat mengakses program yang dijalankan, entah itu secara offline atau online.
Namun umum nya kita memiliki keinginan bahwa server yang kita buat itu bisa menjalankan program yang kita miliki / beli lalu dapat di akses oleh orang lain. Dan untuk mencapai keinginan tersebut, selain server yang kalian harus miliki adalah jaringan internet yang memiliki IP Publik dan domain, agar orang tidak perlu menghafal alamat IP publik kalian.
Dalam artikel ini, saya tidak akan menjelaskan bagaimana menjadikan PC / Laptop kalian menjadi server, melainkan menyewa server dan mengelola nya. Secara teori ketika kalian menyewa, secara tidak langsung kalian juga memiliki nya, namun hanya selama kalian membayar nya.
Purchasing the Server
Pertama kalian harus membeli server / menyewa server, dan ini banyak jenis nya, seperti Shared Hosting, VPS, Cloud VPS, Cloud Hosting dan lainnya. Saya akan berikan gambaran sederhana dengan analogi.
Shared Hosting
Anda menyewa kamar di sebuah asrama (kos-kosan). Anda berbagi dapur, kamar mandi, dan fasilitas lainnya dengan banyak penghuni. Murah, tapi sumber daya terbatas dan performa bisa terganggu oleh penghuni lain
VPS
Anda menyewa sebuah apartemen di gedung apartemen yang besar. Anda memiliki dapur, kamar mandi, dan ruang tamu sendiri yang terisolasi dari tetangga. Meskipun berbagi bangunan fisik yang sama, Anda memiliki sumber daya CPU, RAM, dan storage yang dialokasikan khusus untuk Anda. Anda memiliki “kunci” (root access) untuk mengelola apartemen Anda sendiri.
Cloud Hosting
Anda menyewa apartemen di sebuah kompleks apartemen yang sangat modern. Kompleks ini memiliki banyak gedung yang saling terhubung. Jika apartemen Anda tiba-tiba butuh ruang lebih, Anda bisa langsung “meminjam” ruang dari gedung lain di kompleks yang sama tanpa perlu pindah. Ini sangat fleksibel, dapat menyesuaikan kebutuhan Anda secara dinamis.
Cloud VPS
Ini adalah gabungan dari konsep VPS dan Cloud Hosting. Anda menyewa apartemen di kompleks apartemen modern yang sangat besar (seperti Cloud Hosting), dan apartemen Anda juga terisolasi dengan sumber daya khusus seperti VPS. Bedanya, “apartemen” Anda ini tidak terikat pada satu gedung fisik saja, melainkan didistribusikan di seluruh kompleks. Jika satu gedung rusak, “apartemen” Anda bisa langsung berpindah ke gedung lain tanpa Anda sadari.
Dedicated Server
Anda membeli atau menyewa sebuah rumah pribadi (bukan apartemen). Seluruh rumah, tanah, dan fasilitasnya adalah milik Anda sepenuhnya. Tidak ada tetangga yang berbagi sumber daya fisik dengan Anda. Anda memiliki kontrol penuh atas segala sesuatu di rumah tersebut, mulai dari pondasi hingga atap.
Secara kesimpulan, jika kalian melihat gambar yang ada pada awal artikel, itu termasuk Dedicated Server, dan untuk memiliki nya kalian membutuhkan biaya lumayan tinggi, waktu, tenaga dan keahlian setingkat professional. Selain itu PC / Laptop kalian juga bisa di kategorikan sebagai Dedicated Server.
Namun untuk artikel ini mari kita masuk ke VPS / Cloud VPS saja, walaupun secara penjelasan diatas sedikit berbeda tapi dari perspektif kita yang membeli, sama saja.
Kalian akan diberikan pilihan Memory, Storage dan CPU, dengan rentang harga yang berbeda-beda. Selain itu juga kalian diberikan IP Publik, tanpa harus memikirkan bagaimana mengelola jaringan. Berikut adalah gambaran server yang saya sewa di IDCloudHost.

Jika kalian perhatikan, bahwa saya memilik IP publik 27.112.78.120. ( Lah itu informasi bisa diketahui dan di hack… ), yups betul…. tolong hack saya 🙏😁.
Gambar diatas adalah hasil dari membuat instance baru dengan menekan tombol New, lalu kalian akan diberikan opsi seperti gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, kalian akan diberikan pilihan untuk memilih sistem operasi, lokasi server, spesifikasi, username, password, resource name dan total harga.
Untuk bagian SSH dan VPC Network bisa di abaikan saja, kemungkinan jika akun baru kalian harus membuat VPC Network, dan itu bisa pakai konfigurasi default, tinggal next–next saja hingga selesai.
Setelah semua diatas selesai, hingga memiliki IP publik maka server kalian sudah bisa diakses lalu mulai konfigurasi reverse proxy dan membeli domain.
FAQ
Bagaimana cara akses server nya ?
Untuk yang menggunakan Linux, entah itu Fedora, Ubuntu, CentOS, Rocky Linux, dll kalian bisa mengakses nya dengan perintah ssh di terminal atau command line, seperti dibawah ini
ssh dadang@234.34.22.12
Kalian tidak bisa mengakses SSH server pribadi saya dengan IP yang sudah terekspos diatas… Hah.. kenapa bisa gitu ? 😁 Rahasia…. Cari tahu sendiri…
Dimana akses tampilan nya ?
Untuk server berbasis Linux tidak ada tampilan nya, jadi keahlian di terminal sangat di perlukan.
Bagaimana deploy aplikasi frontend atau backend seperti Java, Angular, NodeJS, PHP, dan lainnya ?
Cara yang paling mudah adalah kalian coba sendiri menggunakan Ubuntu OS di laptop / pc kalian masing-masing, lalu cari tahu bagaimana menjalankan program backend / frontend tersebut di Ubuntu OS, setelah kalian tau bagaimana cara nya, dan step by step nya, maka cara yang kalian pelajari berlaku di server yang kalian sewa. Hanya saja di local mungkin kalian jalankan dengan http://localhost:3000.
Maka jika kalian sudah punya server, kalian bisa jalankan di server dan akses http://<ip-publik-server-kalian>:<port-aplikasi>
Question: Tapi ketika kita tutup terminal nya, kok aplikasinya mati ? ya kalian bisa pelajari gimana caranya aplikasi bisa berjalan secara background.
Bagaimana server nya bisa di akses melalui Domain ?
Domain sendiri harus di beli terlebih dahulu, setelah itu kalian arahkan domain nya ke IP publik server kalian, lalu install reverse proxy, seperti NGINX, Caddy, Traefik, dll.
2 comments
Mantap, nextnya setup docker di server mang 😀
Siap 👍