Hello Foreign, If you don’t understand Indonesia language, simply with your browser translate this page without copy and paste. Indonesia language have been perfectly translated to any other language with Google Translate. This is specifically Indonesia language, it also represent my domain as well as web.id which is refered to my country. In future I might create another blog with .com version which is universal and will be written in English.
Halo, perkenalkan nama saya Supan Adit Pratama atau teman-teman sering memanggilku dengan nama Adit atau Supan.
Saya adalah seorang software engineer yang sudah cukup lama berada di dunia software mulai dari planning, development hingga proses release ke end user. Mungkin kebanyakan article saya membahas tentang PHP, namun sebenarnya keahlian saya tidak hanya pada PHP.
Keahlian saya ada hampir di seluruh stack, mulai dari Frontend, Backend, Mobile, Desktop, QA dan DevOps Engineering, atau istilah nya Full Stack Unicorn / 10x Engineer. Kenapa bukan Full Stack Engineer ? Karena istilah tersebut lebih fokus terhadap orang yang keahlian nya pada satu bahasa dan satu framework namun bisa melakukan Frontend, Backend dan Deployment sendirian. Umum nya seperti orang yang menguasai Framework Laravel, Codeigniter, Django, NextJS dan hal serupa lainnya, ini sering kali di sebut sebagai Full Stack Framework.
Lalu apa bedanya dengan Full Stack Unicorn ? Spesifik nya orang dengan gelar ini memiliki keahlian mendalam di setiap field nya, contoh untuk Frontend, saya memiliki kemampuan menggunakan Angular, Vue dan sedikit React. Untuk Backend saya memiliki banyak keahlian, seperti NestJS, Flask API, Fast API, Django, Gin Gonic, Laravel, Codeigniter, WordPress, Express, dan masih banyak lagi. Bukan hanya bisa, namun saya juga mengerti kelebihan dan kekurangan setiap stack backend dan kapan harus menggunakan stack tersebut. Lanjut ke Mobile, saya bisa menggunakan Flutter, Ionic, Swift, Android Native ( Kotlin / Java, saya salah satu developer mobile yang merasakan kelam nya Development menggunakan XML, Kotlin saat ini sudah mirip Flutter ). Untuk Desktop saya pernah develop menggunakan Java Swing, VB6, VB.NET, JavaFX, Electron, Tauri dan Wails. Untuk QA saya pernah menggunakan Katalon, Cypress, JMeter, K6, dan masih banyak lagi. Untuk DevOps saya hampir menguasai semuanya, seperti Kubernetes, Docker, CRI-O, ContainerD, Istio, ArgoCD, FluxCD, Drone CI, Jenkins, Github Action, Gitlab CI, Bitbucket CI, Circle CI, MicroK8S, K3S, Traefik, NGINX, Caddy, dan masih banyak lagi yang jika di sebutkan akan jadi list excel.
Saya tidak bermaksud untuk sombong, atau arogan dengan semua keahlian ini, satu kata yang membuat saya mempelajari semuanya adalah Survive.
Kita tahu bahwa dunia teknologi mirip seperti dunia saham dan crypto yang cepat naik dan turun nya, dan selalu saja ada teknologi yang baru, harus beradaptasi dan bisa memanfaatkan nya.
Selain itu, hukum Supply and Demand juga berlaku di dunia IT, terkadang lowongan pekerjaan yang tersedia selalu berbeda-beda, ada musim dimana Angular sedang ramai, lalu berganti dengan teknologi lainnya.
Untuk mengimbangi perubahan dan volatile nya dunia IT ini, saya menguasai semua stack agar ketika ada yang membutuhkan stack X, saya sudah menguasai nya.
Catatan: Semua keahlian yang saya miliki tetap tidak bisa digunakan secara bersamaan, karena saya punya batasan waktu. Ketika saya bekerja saya hanya menggunakan beberapa skill saja, umum nya yang lain sudah di handle oleh orang lain, setidak nya saya mengerti dan tahu apa yang orang lain kerjakan.